Jumat, 24 Desember 2010
Ponsel Playstation Dirilis Tahun 2011 ?


Meski isu ini telah ramai sejak beberapa tahun terakhir, sampai saat ini belum ada tanda-tanda kemunculan ponsel Sony Ericsson PlayStation. Tapi, mungkin isu itu bisa menjadi kenyataan jika kabar disiarkan Pocket-lint ini bisa dibuktikan.
Mengutip sumber terdekat di Sony Ericsson, website itu mengatakan ponsel PlayStation akan diperkenalkan pada Mobile World Congress yang digelar pada Februari dan kemudian diluncurkan pada bulan April 2011.
Ponsel itu juga dikabarkan akan muncul pertama kali di Inggris saja. Belum ada informasi lebih lanjut sehubungan dengan ketersediaannya di negara lain.
"Sony Ericsson akan menjadi besar kembali dengan produk satu ini," kata sumber tersebut pada Pocket-lint, seperti dikutip VIVAnews, Kamis 22 Desember 2010. "Ponsel canggih ini rencananya akan diperkenalkan pertama kali pada bulan Februari, dan tersedia di toko-toko mulai bulan April," tandasnya.
Laporan tersebut juga memastikan ponsel PlayStation digodok langsung oleh Sony Ericsson. Laporan ini sekaligus menampik rumor yang beredar tahun lalu, bahwa Sony mengembangkan ponsel tersebut sendiri karena vendor asal Jepang itu tidak begitu nyaman jika dikerjakan oleh perusahaan joint venture Sony Ericsson.Kembali ke tahun 2001, sebuah kelompok kerja dibentuk oleh Sony Ericsson untuk membuat produk terobosan yang mengkombinasikan ponsel dan konsol PlayStation. Namun, sampai sekarang projek tersebut tidak ada kelanjutannya.
Sementara laporan dari sumber rahasia ini muncul seminggu pasca Sony mengumumkan rencana untuk mengembangkan aplikasi PlayStation yang membatasi fungsi-fungsi tertentu pada iPhone dan Android.
sumber :vivanews
Mengutip sumber terdekat di Sony Ericsson, website itu mengatakan ponsel PlayStation akan diperkenalkan pada Mobile World Congress yang digelar pada Februari dan kemudian diluncurkan pada bulan April 2011.
Ponsel itu juga dikabarkan akan muncul pertama kali di Inggris saja. Belum ada informasi lebih lanjut sehubungan dengan ketersediaannya di negara lain.
"Sony Ericsson akan menjadi besar kembali dengan produk satu ini," kata sumber tersebut pada Pocket-lint, seperti dikutip VIVAnews, Kamis 22 Desember 2010. "Ponsel canggih ini rencananya akan diperkenalkan pertama kali pada bulan Februari, dan tersedia di toko-toko mulai bulan April," tandasnya.
Laporan tersebut juga memastikan ponsel PlayStation digodok langsung oleh Sony Ericsson. Laporan ini sekaligus menampik rumor yang beredar tahun lalu, bahwa Sony mengembangkan ponsel tersebut sendiri karena vendor asal Jepang itu tidak begitu nyaman jika dikerjakan oleh perusahaan joint venture Sony Ericsson.Kembali ke tahun 2001, sebuah kelompok kerja dibentuk oleh Sony Ericsson untuk membuat produk terobosan yang mengkombinasikan ponsel dan konsol PlayStation. Namun, sampai sekarang projek tersebut tidak ada kelanjutannya.
Sementara laporan dari sumber rahasia ini muncul seminggu pasca Sony mengumumkan rencana untuk mengembangkan aplikasi PlayStation yang membatasi fungsi-fungsi tertentu pada iPhone dan Android.
sumber :vivanews
Jumat, 03 Desember 2010


Sejak Android muncul dua tahun lalu dan menjadi topik yang hangat dibicarakan setahun belakangan, sistem operasi buatan Google itu masih belum mampu menyaingi popularitas BlackBerry. Khususnya di Indonesia. Mengapa?
Menurut Lucky Sebastian, aktivis gadget sekaligus penggiat Android dari komunitas ID Android, ada beberapa alasan yang membuat Android sulit meledak di Indonesia.
Pertama, BlackBerry cukup diminati karena keypad Qwerty. Cocok dengan karakter pengguna di Indonesia yang menggemari text messaging. Sedangkan kebanyakan ponsel Android yang beredar sejauh ini berteknologi layar sentuh.
"Memang ada banyak faktor mengapa BlackBerry cepat menjamur. Adanya BlackBerry Messenger, tema ponsel yang menarik, plus didukung meluasnya penggunaan fasilitas jejaring sosial ke berbagai tingkatan segmen," kata Lucky saat berbincang-bincang dengan VIVAnews di Jakarta, Jumat 3 Desember 2010.
"Namun, keypad Qwerty masih menjadi faktor mendasar mengapa orang Indonesia memilih BlackBerry. Berbeda dengan Singapore Hong Kong, karakternya tidak terlalu mementingkan fasilitas text messaging, sehingga BlackBerry tidak laku di sana," imbuhnya.
Kedua, jaringan backbone Internet di Indonesia masih kurang memadai. Padahal, hampir seluruh ponsel Android membutuhkan akses Internet cepat. "Tidak banyak layanan pada BlackBerry yang membutuhkan akses Internet cepat. Sementara di Android, hampir seluruh layanan selain instant messaging membutuhkan akses data dalam jumlah besar," jelas Lucky.
Ketiga, ponsel-ponsel Android yang beredar masih relatif mahal. Karena mahal, ponsel-ponsel tersebut sulit dijangkau anak muda. "Sebuah tren biasanya dimulai dari anak muda. Jika tren tersebut dimulai dari kalangan anak muda, perlahan-lahan tren itu meluas ke segmen orang dewasa. Seperti BlackBerry di Indonesia," ujar Lucky.
"Anak muda sangat berpengaruh untuk mengendarai tren pasar. Porsi mereka adalah yang terbesar di pasar. Sehingga, ketika sebuah gadget atau handset mulai digandrungi anak muda, maka tren pasar berpotensi mengikutinya," tandasnya.
Namun, meski ada sejumlah kendala yang menghambat Android di Indonesia, Lucky tetap optimistis. Ketika pasar semakin mature, pengguna akan dengan sendirinya memilih Android. "Jika disandingkan dengan BlackBerry, Android jauh lebih powerful. BlackBerry tidak ada apa-apanya. Platform milik Google Android sifatnya terbuka. Hal ini membuat Android lebih customized dan bisa mengikuti apa mau penggunanya," kata dia.
"Nanti ada waktunya. Ketika varian smartphone Android mulai banyak yang dilengkapi keypad Qwerty dan harganya mulai terjangkau, tren Android di Indonesia akan benar-benar mulai. Bukan tak mungkin Android akan menggeser BlackBerry sebagai pemimpin smartphone di Tanah Air," pungkasnya.•
sumber :vivanews
Menurut Lucky Sebastian, aktivis gadget sekaligus penggiat Android dari komunitas ID Android, ada beberapa alasan yang membuat Android sulit meledak di Indonesia.
Pertama, BlackBerry cukup diminati karena keypad Qwerty. Cocok dengan karakter pengguna di Indonesia yang menggemari text messaging. Sedangkan kebanyakan ponsel Android yang beredar sejauh ini berteknologi layar sentuh.
"Memang ada banyak faktor mengapa BlackBerry cepat menjamur. Adanya BlackBerry Messenger, tema ponsel yang menarik, plus didukung meluasnya penggunaan fasilitas jejaring sosial ke berbagai tingkatan segmen," kata Lucky saat berbincang-bincang dengan VIVAnews di Jakarta, Jumat 3 Desember 2010.
"Namun, keypad Qwerty masih menjadi faktor mendasar mengapa orang Indonesia memilih BlackBerry. Berbeda dengan Singapore Hong Kong, karakternya tidak terlalu mementingkan fasilitas text messaging, sehingga BlackBerry tidak laku di sana," imbuhnya.
Kedua, jaringan backbone Internet di Indonesia masih kurang memadai. Padahal, hampir seluruh ponsel Android membutuhkan akses Internet cepat. "Tidak banyak layanan pada BlackBerry yang membutuhkan akses Internet cepat. Sementara di Android, hampir seluruh layanan selain instant messaging membutuhkan akses data dalam jumlah besar," jelas Lucky.
Ketiga, ponsel-ponsel Android yang beredar masih relatif mahal. Karena mahal, ponsel-ponsel tersebut sulit dijangkau anak muda. "Sebuah tren biasanya dimulai dari anak muda. Jika tren tersebut dimulai dari kalangan anak muda, perlahan-lahan tren itu meluas ke segmen orang dewasa. Seperti BlackBerry di Indonesia," ujar Lucky.
"Anak muda sangat berpengaruh untuk mengendarai tren pasar. Porsi mereka adalah yang terbesar di pasar. Sehingga, ketika sebuah gadget atau handset mulai digandrungi anak muda, maka tren pasar berpotensi mengikutinya," tandasnya.
Namun, meski ada sejumlah kendala yang menghambat Android di Indonesia, Lucky tetap optimistis. Ketika pasar semakin mature, pengguna akan dengan sendirinya memilih Android. "Jika disandingkan dengan BlackBerry, Android jauh lebih powerful. BlackBerry tidak ada apa-apanya. Platform milik Google Android sifatnya terbuka. Hal ini membuat Android lebih customized dan bisa mengikuti apa mau penggunanya," kata dia.
"Nanti ada waktunya. Ketika varian smartphone Android mulai banyak yang dilengkapi keypad Qwerty dan harganya mulai terjangkau, tren Android di Indonesia akan benar-benar mulai. Bukan tak mungkin Android akan menggeser BlackBerry sebagai pemimpin smartphone di Tanah Air," pungkasnya.•
sumber :vivanews
MP3 Player Berbahan Bakar Tubuh Manusia


Chih-Wei Wang dan Shou-His Fu, desainer asal China mendesain MP3 player secara khusus dan unik. Diberi naman Skinny Player, pemutar musik ini tidak perlu disematkan di baju, ikat pinggang, atau dikantungi. Cukup ditempelkan ke kulit penggunanya, layaknya plester pembalut luka.
Kedua desainer itu mengklaim, MP3 player yang mereka desain tidak akan kehilangan daya rekatnya meski telah dipasang-copot sebanyak ratusan kali dari kulit.
Seperti dikutip dari Discovery, 3 Desember 2010, selain dapat ditempel di kulit, MP3 player ini juga tidak membutuhkan baterai. Untuk bekerja, Skinny Player hanya membutuhkan panas dari tubuh manusia.
Dari informasi yang beredar, Skinny Player hanya memiliki tombol on/off dan speaker fleksibel yang bisa dilekuk sesuai dengan permukaan tubuh yang ditempeli MP3 player tersebut.
Belum diketahui bagaimana pengguna dapat mengatur volume musik yang dihasilkan, akan tetapi diperkirakan kapasitas memori yang digunakan tidaklah besar. Didesain hanya untuk menyimpan satu album musik saja.
Informasi teknis yang tersedia seputar MP3 player ini dan bagaimana panas tubuh bisa dimanfaatkan untuk memasok daya juga belum tersedia. Akan tetapi, ukurannya yang kecil, fleksibel dan dapat direkatkan di kulit membuat Skinny Player disebut-sebut cocok digunakan oleh mereka yang gemar senam atau lari pagi sambil ditemani alunan musik.
Wei Wang dan His Fu juga belum mengungkapkan kapan pemutar musik yang mereka desain akan tersedia di pasaran. Akan tetapi, pengamat menilai, maraknya informasi yang beredar seputar perangkat ini, diperkirakan Skinny Player akan hadir dalam waktu dekat.
sumber : vivanews.com
Kedua desainer itu mengklaim, MP3 player yang mereka desain tidak akan kehilangan daya rekatnya meski telah dipasang-copot sebanyak ratusan kali dari kulit.
Seperti dikutip dari Discovery, 3 Desember 2010, selain dapat ditempel di kulit, MP3 player ini juga tidak membutuhkan baterai. Untuk bekerja, Skinny Player hanya membutuhkan panas dari tubuh manusia.
Dari informasi yang beredar, Skinny Player hanya memiliki tombol on/off dan speaker fleksibel yang bisa dilekuk sesuai dengan permukaan tubuh yang ditempeli MP3 player tersebut.
Belum diketahui bagaimana pengguna dapat mengatur volume musik yang dihasilkan, akan tetapi diperkirakan kapasitas memori yang digunakan tidaklah besar. Didesain hanya untuk menyimpan satu album musik saja.
Informasi teknis yang tersedia seputar MP3 player ini dan bagaimana panas tubuh bisa dimanfaatkan untuk memasok daya juga belum tersedia. Akan tetapi, ukurannya yang kecil, fleksibel dan dapat direkatkan di kulit membuat Skinny Player disebut-sebut cocok digunakan oleh mereka yang gemar senam atau lari pagi sambil ditemani alunan musik.
Wei Wang dan His Fu juga belum mengungkapkan kapan pemutar musik yang mereka desain akan tersedia di pasaran. Akan tetapi, pengamat menilai, maraknya informasi yang beredar seputar perangkat ini, diperkirakan Skinny Player akan hadir dalam waktu dekat.
sumber : vivanews.com
Langganan:
Postingan (Atom)