Jumat, 24 Desember 2010

 
NOKIA C7 digadang-gadang sebagai versi terjangkau dari N8 karena bentuknya yang lebih kecil, beberapa fitur yang diusung pun lebih rendah, dan harganya pun lebih murah ketimbang N8.

Kesan pertama yang menjadi perhatian adalah layar sentuh. Berbeda dengan layar sentuh milik iPhone atau HTC, yang sama-sama tidak mudah tergores karena gesekan, setidaknya keduanya tidak membutuhkan lapisan pelindung layar seperti yang disematkan di C7. Pelindung layar yang lebih mudah tergores justru membuat layar sentuh Nokia C7 terkesan kotor.

Selain screen protector yang menodai kesempurnaan layar, seluruh desain yang diusung C7 cukup mengesankan produk elegan, yang layak ditenteng kemana-mana. Tidak cukup bagi anda untuk hanya sekedar melihat gambar, Nokia C7 lebih berasa 'nendang' jika sudah berada di tangan. Bahkan beratnya masih tergolong ringan, hanya sekira 130 gram, dengan bentuk yang cukup panjang dan ramping berdimensi 117x56x10 milimeter. Apalagi tampilan depan (home screen) pada layar C7 dapat dikostumisasi hingga beberapa jenis. Artinya pengguna dimungkinkan untuk menciptakan hingga tiga kostumisasi home screen dengan berbagai widget maupun menu shortcut di masing-masing tampilan layar.

Di bagian bawah layar terdapat tombol on/off yang mengapit tombol menu. Port charger terdapat di sisi kiri ponsel sedangkan di seberangnya terdapat tombol shutter kamera, pengunci layar, dan pengatur volume suara. Seperti ponsel Nokia lainnya, tombol shutdown C7 terletak di posisi atas berdekatan dengan port USB dan lubang handsfree.

Ponsel yang mengusung teknologi GSM/UMTS atau 3,5G ini mengusung dua buah kamera. Kamera depan dengan resolusi VGA dapat digunakan untuk melakukan video call, sedangkan kamera belakang merupakan kamera utama dengan resolusi 8 megapiksel. Tidak seperti ponsel Nokia 3G sebelumnya yang menghadirkan option video call setelah anda mengetikkan nomor telepon tujuan, video call di C7 hanya bisa dilakukan dengan nomor yang telah dimasukkan di daftar kontak. Kamera depan juga bisa digunakan untuk mengambil foto, hanya saja resolusi VGA-nya membuat hasil gambar kurang memuaskan meski ukuran memori untuk satu foto VGA hanya 31 Kb. Oleh karena itu sebaiknya gunakan kamera utama yang terletak di belakang. Selain dilengkapi dengan lensa berukuran F2.8/4.3, kamera ini juga dipersenjatai dengan dua buah lampu flash yang akan memastikan gambar terlihat cukup jelas, meski dalam keadaan gelap sekalipun. Resolusinya sekira 1832x3264 piksel dengan ukuran satu gambar memakan sekira 543 Kb memori.

Kamera belakang, yang diapit oleh dua speaker untuk suara keluar, juga mampu membuat video dengan kualitas mulai dari high definition berformat MP4, kualitas tampilan televisi maupun 3GP. Resolusi video dengan kualitas HD mencapai 1280x720 piksel dengan kapasitas bitrate sekira 12085 kbit/detik atau setera dengan 25 frame perdetik. Foto dan video ini bisa langsung diedit dalam C7 dengan menggunakan aplikasi yang telah terintegrasi di dalamnya. Pengguna bisa mengedit foto, baik me-rotate, resize, crop, membubuhkan clipart, efek, draw, bubble, frame, menghilangkan red eye, memberikan stempel, animasi, dan lainnya. Sedangkan aplikasi edit video bisa dilakukan juga di C7 tanpa harus memindahkan video ke PC. Di sini pengguna bahkan bisa menciptakan video yang dirangkai dari foto-foto yang ada, atau gabungan foto dan video.

Untuk urusan video, C7 juga memberikan tambahan akses langsung ke video dari media asing ternama, seperti YouTube, video milik National Geographic, Movie Teaser, E! Online, dan CNN video. Semua aplikasi ini bisa ditambahkan dengan mengunduh langsung melalui Ovi Store. Hal yang sama juga berlaku jika pengguna ingin mengunduh game-game terbaru di C7. Namun untuk radio, pengguna bisa langsung menikmatinya dengan mencari saluran FM yang ada secara otomatis maupun manual.

Nokia mencoba mengklasifikasikan fitur dengan fungsi yang sama ke dalam satu foler. Salah satunya adalah fitur jejaring sosial yang masuk ke dalam satu folder tertentu. Untuk membukanya, anda tidak hanya membutuhkan koneksi internet tapi juga harus melalui akun Ovi. Jika anda tidak memilii akun Ovi maka mustahil anda bisa masuk ke jejaring sosial yang ada di C7. Namun jika sudah masuk melalui Ovi, anda akan disuguhkan dengan tidak hanya Facebook tapi juga Twitter dan RenRen. Nama terakhir ini merupakan salah satu jejaring sosial terbesar di China yang dulu bernama Xiaonei.

OS buatan sendiri yang diusung Nokia membuat C7 tidak bergantung pada aplikasi buatan perusahaan lain, termasuk aplikasi peta dan lokasi yang bisa didapat melalui Ovi Maps. Bantuan satelit yang mampu mendeteksi keberadaan ponsel mampu membuat C7 mengarahkan ke jalan-jalan yang dituju. Ovi Maps yang dibenamkan merupakan versi terbaru sehingga dapat menunjukkan jalan-jalan di mana saja di Indonesia. Bahkan Ovi maps memungkinkan pengguna untuk berbagi lokasi, tentu saja dengan sesama pemilik akun Ovi.

Untuk koneksi, C7 dilengkapi dengan kemampuan menangkap sinyal wifi dan teknologi transfer melalui bluetooth versi 3.0. Untuk transfer menggunakan kabel USB, kecepatan yang dihasilkan bisa mencapai 5,5 Mb/detik. Saat USB kabel tercolok, ponsel tidak hanya akan bersiap melakukan transfer data tapi juga sekaligus melakukan charging. Jika menggunakan Bluetooth 3.0, kecepatan transfer dari perangkat ke perangkat mencapai 24 Mb/detik

Ponsel berbasis sistem operasi Symbian^3 ini dilengkapi dengan tiga ruang penyimpanan, yaitu phone memory dengan kapasitas sekira 500 MB, Mass Memory dengan kapasitas 8GB, dan juga memori eksternal berupa Micro SD. C7 juga dilengkapi dengan sistem browser ver. 7.2, software Flash versi 4.0 dan Java versi 2.1.

Baterai C7 cukup kuat dengan pengoperasian aktif selama dua hari. Untuk masa standby diperkirakan akan mencapai dua kali lipat dari daya tahan operasional. Fitur yang memakan energi paling besar adalah tingkat kecerahan layar. Untuk kecerahan maksimum mampu memakan energi sekira 10 hingga 20 persen. Aktivitas browsing juga mampu memakan energi yang cukup besar pada baterai C7. (srn)
sumber : okezone

Ponsel Playstation Dirilis Tahun 2011 ?

Meski isu ini telah ramai sejak beberapa tahun terakhir, sampai saat ini belum ada tanda-tanda kemunculan ponsel Sony Ericsson PlayStation. Tapi, mungkin isu itu bisa menjadi kenyataan jika kabar disiarkan Pocket-lint ini bisa dibuktikan.

Mengutip sumber terdekat di Sony Ericsson, website itu mengatakan ponsel PlayStation akan diperkenalkan pada Mobile World Congress yang digelar pada Februari dan kemudian diluncurkan pada bulan April 2011.

Ponsel itu juga dikabarkan akan muncul pertama kali di Inggris saja. Belum ada informasi lebih lanjut sehubungan dengan ketersediaannya di negara lain.

"Sony Ericsson akan menjadi besar kembali dengan produk satu ini," kata sumber tersebut pada Pocket-lint, seperti dikutip VIVAnews, Kamis 22 Desember 2010. "Ponsel canggih ini rencananya akan diperkenalkan pertama kali pada bulan Februari, dan tersedia di toko-toko mulai bulan April," tandasnya.

Laporan tersebut juga memastikan ponsel PlayStation digodok langsung oleh Sony Ericsson. Laporan ini sekaligus menampik rumor yang beredar tahun lalu, bahwa Sony mengembangkan ponsel tersebut sendiri karena vendor asal Jepang itu tidak begitu nyaman jika dikerjakan oleh perusahaan joint venture Sony Ericsson.Kembali ke tahun 2001, sebuah kelompok kerja dibentuk oleh Sony Ericsson untuk membuat produk terobosan yang mengkombinasikan ponsel dan konsol PlayStation. Namun, sampai sekarang projek tersebut tidak ada kelanjutannya.

Sementara laporan dari sumber rahasia ini muncul seminggu pasca Sony mengumumkan rencana untuk mengembangkan aplikasi PlayStation yang membatasi fungsi-fungsi tertentu pada iPhone dan Android.



sumber :vivanews

Jumat, 03 Desember 2010

Sejak Android muncul dua tahun lalu dan menjadi topik yang hangat dibicarakan setahun belakangan, sistem operasi buatan Google itu masih belum mampu menyaingi popularitas BlackBerry. Khususnya di Indonesia. Mengapa?

Menurut Lucky Sebastian, aktivis gadget sekaligus penggiat Android dari komunitas ID Android, ada beberapa alasan yang membuat Android sulit meledak di Indonesia.

Pertama, BlackBerry cukup diminati karena keypad Qwerty. Cocok dengan karakter pengguna di Indonesia yang menggemari text messaging. Sedangkan kebanyakan ponsel Android yang beredar sejauh ini berteknologi layar sentuh.

"Memang ada banyak faktor mengapa BlackBerry cepat menjamur. Adanya BlackBerry Messenger, tema ponsel yang menarik, plus didukung meluasnya penggunaan fasilitas jejaring sosial ke berbagai tingkatan segmen," kata Lucky saat berbincang-bincang dengan VIVAnews di Jakarta, Jumat 3 Desember 2010.

"Namun, keypad Qwerty masih menjadi faktor mendasar mengapa orang Indonesia memilih BlackBerry. Berbeda dengan Singapore Hong Kong, karakternya tidak terlalu mementingkan fasilitas text messaging, sehingga BlackBerry tidak laku di sana," imbuhnya.

Kedua, jaringan backbone Internet di Indonesia masih kurang memadai. Padahal, hampir seluruh ponsel Android membutuhkan akses Internet cepat. "Tidak banyak layanan pada BlackBerry yang membutuhkan akses Internet cepat. Sementara di Android, hampir seluruh layanan selain instant messaging membutuhkan akses data dalam jumlah besar," jelas Lucky.

Ketiga, ponsel-ponsel Android yang beredar masih relatif mahal. Karena mahal, ponsel-ponsel tersebut sulit dijangkau anak muda. "Sebuah tren biasanya dimulai dari anak muda. Jika tren tersebut dimulai dari kalangan anak muda, perlahan-lahan tren itu meluas ke segmen orang dewasa. Seperti BlackBerry di Indonesia," ujar Lucky.

"Anak muda sangat berpengaruh untuk mengendarai tren pasar. Porsi mereka adalah yang terbesar di pasar. Sehingga, ketika sebuah gadget atau handset mulai digandrungi anak muda, maka tren pasar berpotensi mengikutinya," tandasnya.

Namun, meski ada sejumlah kendala yang menghambat Android di Indonesia, Lucky tetap optimistis. Ketika pasar semakin mature, pengguna akan dengan sendirinya memilih Android. "Jika disandingkan dengan BlackBerry, Android jauh lebih powerful. BlackBerry tidak ada apa-apanya. Platform milik Google Android sifatnya terbuka. Hal ini membuat Android lebih customized dan bisa mengikuti apa mau penggunanya," kata dia.

"Nanti ada waktunya. Ketika varian smartphone Android mulai banyak yang dilengkapi keypad Qwerty dan harganya mulai terjangkau, tren Android di Indonesia akan benar-benar mulai. Bukan tak mungkin Android akan menggeser BlackBerry sebagai pemimpin smartphone di Tanah Air," pungkasnya.•
sumber :vivanews

MP3 Player Berbahan Bakar Tubuh Manusia

Chih-Wei Wang dan Shou-His Fu, desainer asal China mendesain MP3 player secara khusus dan unik. Diberi naman Skinny Player, pemutar musik ini tidak perlu disematkan di baju, ikat pinggang, atau dikantungi. Cukup ditempelkan ke kulit penggunanya, layaknya plester pembalut luka.

Kedua desainer itu mengklaim, MP3 player yang mereka desain tidak akan kehilangan daya rekatnya meski telah dipasang-copot sebanyak ratusan kali dari kulit.

Seperti dikutip dari Discovery, 3 Desember 2010, selain dapat ditempel di kulit, MP3 player ini juga tidak membutuhkan baterai. Untuk bekerja, Skinny Player hanya membutuhkan panas dari tubuh manusia.

Dari informasi yang beredar, Skinny Player hanya memiliki tombol on/off dan speaker fleksibel yang bisa dilekuk sesuai dengan permukaan tubuh yang ditempeli MP3 player tersebut.

Belum diketahui bagaimana pengguna dapat mengatur volume musik yang dihasilkan, akan tetapi diperkirakan kapasitas memori yang digunakan tidaklah besar. Didesain hanya untuk menyimpan satu album musik saja.

Informasi teknis yang tersedia seputar MP3 player ini dan bagaimana panas tubuh bisa dimanfaatkan untuk memasok daya juga belum tersedia. Akan tetapi, ukurannya yang kecil, fleksibel dan dapat direkatkan di kulit membuat Skinny Player disebut-sebut cocok digunakan oleh mereka yang gemar senam atau lari pagi sambil ditemani alunan musik.

Wei Wang dan His Fu juga belum mengungkapkan kapan pemutar musik yang mereka desain akan tersedia di pasaran. Akan tetapi, pengamat menilai, maraknya informasi yang beredar seputar perangkat ini, diperkirakan Skinny Player akan hadir dalam waktu dekat.

sumber : vivanews.com

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Cheap Web Hosting